|
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai alat yang
disebut pompa dan kompresor. Pompa (pump) menurut definisi rekayasa mekanika
adalah sebuah alat mekanika yang digunakan untuk mengalirkan cairan. Hal ini
dilakukan dengan cara menaikkan tekanan sehingga sistem fluida cair itu
mempunyai tekanan yang tinggi di sisi hisap pompa, dan tekanan yang rendah di
sisi keluar pompa. Hal ini terjadi karena fluida mengalir dari tekanan tinggi
ke tekanan rendah.
Pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan,
tidak untuk gas. Meskipun gas juga merupakan fluida, namun fluida gas dan
fluida cairan mempunyai dua karakter yang berbeda. Salah satunya adalah reaksi
mereka terhadap tekanan. Cairan adalah fluida inkompresibel (tidak dapat
ditekan/ tidak berubah volumenya jika mendapat tekanan) sementara gas adalah
fluida kompresibel (dapat di tekan).
Pada penjelasan di atas, pompa digunakan hanya untuk fluida
cair karena sifat dari fluida cair tersebut sehingga pompa tidak digunakan
untuk mengalirkan fluida kompresibel. Untuk mengalirkan fluida kompresibel, ada
‘istilah’ atau alat lain yang digunakan yaitu kompresor.
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan
dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang
lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik
kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis
yaitu dinamik dan perpindahan positif.
Secara prinsip, kedua benda ini sama. Masing-masing terdiri
dari motor penggerak dan juga bagian untuk meningkatkan tekanan di sisi hisap
dan merendahkan tekanan di sisi keluar. Tapi keduanya tidak sama pada segi
aplikasi karena cara peningkatan tekanan tersebut dilakukan dengan dua cara
yang berbeda. Namun kedua alat ini yaitu
pompa dan kompresor tidak dapat saling dipertukarkan fungsinya, kompresor tidak
dapat digunakan untuk mengalirkan cairan dan pompa tidak dapat digunakan untuk
mengalirkan gas.
|
|
|
BAB II
POMPA DAN KOMPRESOR
2.1 Pengertian Pompa
Pompa
adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu
tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara
menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus
menerus.
Pompa beroperasi dengan prinsip
membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar
(discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari
suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana
tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada
sepanjang pengaliran.
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
1
Memindahkan cairan dari
satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki
penyimpan air)
2
Mensirkulasikan cairan
sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin
dan peralatan)
Komponen utama sistem pemompaan
adalah:
1
Pompa
2
Mesin penggerak: motor
listrik, mesin diesel atau sistim udara
3
Pemipaan, digunakan untuk
membawa fluida
4
Kran, digunakan untuk
mengendalikan aliran dalam sistim
5
Sambungan, pengendalian
dan instrumentasi lainnya
6
Peralatan pengguna akhir,
yang memiliki berbagai persyaratan
2.1.1 Klasifikasi Pompa
Adapun jenis-jenis pompa tersebut antara lain :
1)
Pompa
perpindahan positif (positive displacement pump) yaitu pompa yang bekerja
menghisap zat cair, kemudian menekan zat cair tersebut, selanjutnya zat cair
dikeluarkan melalui katup atau lubang keluar. Pada pompa ini fluida yang
dihisap sama dengan fluida yang dikeluarkan.
2)
Pompa rotodinamik (rotodynamic pump atau
non positive displacement pump), dimana
energi yang ditambahkan pada fluida kerja di dalam pompa secara kontinyu
dinaikkan kecepatannya, kemudian dilakukan penurunan kecepatan fluida di bagian
lain dalam pompa untuk mendapatkan energi tekan.
1.Pompa perpindahan positif (positive displacement pump)
Pompa langkah positif terbagi atas pompa reciprocating, pompa diafragma dan pompa rotari. Penjelasan dari masing-masing pompa adalah sebagai berikut:
a) Pompa reciprocating
Pompa reciprocating adalah sebuah pompa dimana energi mekanis penggerak pompa diubah menjadi energi aliran dari zat cair yang dipindahkan dengan menggunakan elemen yang bergerak bolak-balik di dalam sebuah silinder. Elemen yang bergerak bolak-balik itu dapat berupa piston atau plunyer. Pompa reciprocating biasanya digunakan untuk memindahkan fluida kental dan digunakan pada sumur minyak. Contoh dari pompa reciprocating adalah pompa piston, pompa plunyer dan pompa diapraghma.
b) Pompa rotari
Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah (casing). Pada waktu elemen berputar, di dalam rumah pompa berbentuk ruangan yang mula-mula volumenya berkurang (pada sisi tekan). Karena putaran elemen tersebut konstan maka aliran zat cair yang dihasilkan hampir merata. Pompa rotari banyak digunakan pada pemompaan cairan yang viskositasnya lebih tinggi dari air.
Contoh dari pompa rotary adalah pompa gear, pompa lube, pompa screw dan pompa baling-baling.
2. Pompa Rotodinamik (Non Positive Displacement Pump)
Pompa Rotodinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi yaitu impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan.
Klasifikasi dari pompa rotodinamik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
a) Pompa sentrifugal, yaitu pompa yang prinsip kerjanya merubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi tekanan fluida.
b) Pompa peripheral dan pompa spesial merupakan pompa dengan efek khusus dan digunakan untuk kondisi yang khusus pula di lokasi industri.
a.
Pompa Sentrifugal (Centrifugal
Pump)
Sifat dari hidrolik ini adalah memindahkan energi
pada daun/kipas pompa dengan dasar pembelokan/pengubah aliran (fluid dynamics).
Kapasitas yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan
putaran, sedangkan total head
(tekanan) yang di hasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding dengan
pangkat dua dari kecepatan putaran.
b.
Pompa
Desak (Positive Displacement Pumps)
Sifat dari pompa desak adalah
perubahan periodik pada isi dari ruangan yang terpisah dari bagian hisap dan
tekan yang dipisahkan oleh bagian dari pompa. Kapasitas yang dihasilkan oleh
pompa tekan adalah sebanding dengan kecepatan pergerakan atau kecepatan
putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh pompa ini tidak
tergantung dari kecepatan pergerakan atau putaran. Pompa desak di bedakan atas
: oscilating pumps (pompa desak gerak bolak balik), dengan rotary displecement
pumps (pompa desak berputar). Contoh pompa desak gerak bolak balik :
piston/plunger pumps, diaphragm pumps. Contoh pompa rotary displacement pumps :
rotary pump, eccentric spiral pumps, gear pumps, vane pumps dan
lain-lain.
c. Jet pumps
Sifat dari jets pump adalah
sebagai pendorong untuk mengangkat cairan dari tempat yang sangat dalam.
Perubahan tekanan dari nozzle yang disebabkan oleh aliran media yang digunakan
untuk membawa cairan tersebut ke atas (prinsip ejector). Media yang digunakan dapat berupa
cairan maupun gas. Pompa ini tidak mempunyai bagian yang bergerak dan
konstruksinya sangat sederhana. Keefektifan dan efisiensi pompa ini sangat
terbatas.
d.
Air
lift pumps (mammoth pumps)
Cara kerja pompa ini sangat
tergantung pada aksi dari campuran antara cairan dan gas (two phase flow)
e.
Hidraulic pumps
Pompa ini menggunakan kinetik energi dari cairan yang dipompakan pada
suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba menjadi energi
yang berbentuk lain (energi tekan).
f.
Elevator Pump
Sifat dari pompa ini mengangkat cairan ke tempat yang lebih tinggi dengan
menggunakan roda timbah,
archimedean screw dan peralatan sejenis.
g. Electromagnetic Pumps
Cara kerja pompa ini adalah tergantung dari kerja
langsung sebuah medan magnet padi edia ferromagnetic yang dialirkan, oleh
karena itu penggunaan dari pompa ini sangat terbatas pada cairan metal.
2.1.2 Fungsi
Pompa
Pompa berfungsi untuk mengalirkan zat fluida dari
suatu tempat ke tempat yang lain melalui system perpipaan, biasanya system
operasi pompa menggunakan suatu mekanisme gerak.
Tekanan diperlukan untuk memompa
cairan melewati sistim pada laju tertentu. Tekanan ini harus cukup tinggi untuk
mengatasi tahanan sistim, yang juga disebut “head”. Head total
merupakan jumlah dari head statik dan head gesekan/ friksi:
a)
Head statik
Head statik merupakan perbedaan tinggi
antara sumber dan tujuan dari cairan yang dipompakan.
Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada berat cairan dan dapat
dihitung dengan persamaan perikut:
Head (dalam
feet) = Tekanan (psi) X 2,31 Specific gravity
b) Head gesekan/ friksi (hf)
Ini merupakan kehilangan yang
diperlukan untuk mengatasi tahanan untuk mengalir dalam pipa dan
sambungan-sambungan. Head ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis
pipa, jumlah dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan.
2.1.3 Aplikasi
Pompa
Pompa telah banyak digunakan orang
sejak lama, mulai dari unit terkecil di rumah tangga sampai industri-industri
besar. Penggunaan pompa yang semakin luas dari waktu ke waktu menyebabkan
perkembangan pompa sangat pesat. Pada era sekarang ini berbagai macam bentuk
pompa dengan berbagai keunggulannya telah banyak ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan produsen pompa. Sering kali suatu perusahaan membuat
pompa tertentu yang hanya digunakan untuk aplikasi khusus. Mengingat banyaknya
jenis pompa di pasaran, maka kejelian dalam memilih pompa menjadi syarat utama
agar diperoleh kerja pompa yang optimum sesuai dengan sistem yang dilayani.
Dalam rumah tangga pompa banyak
digunakan untuk memompa air dari sumur untuk digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam bidang pertanian pompa banyak digunakan dalam sisten irigasi
untuk mengairi sawah-sawah. Dalam penyediaan air minum untuk masyarakat, pompa
digunakan untuk mendistribusikan air minum dari PDAM ke rumah-rumah penduduk.
Dalam Indusrti kimia, seperti kita
ketahui banyak sekali jenis zat cair baik kental maupun encer ( viskositas ),
sifat korosif sehingga kita harus tahu pemilihan pompa secara tepat.
Dalam industri minyak, pompa tidak
hanya digunakan pada pengilangan tetapi juga digunakan pada penyaluran minyak
ke pusat-pusat distribusi. Pada pusat pelayanan tenaga khususnya PLTU pompa
digunakan sebagai pengisi air ketel (boiler feed pump). Selain itu juga
digunakan untuk memompa kondensat (air yang diembunkan di dalam kondensor) ke
pompa pengisi ketel (boiler feed pump) dan untuk mengalirkan air dingin ke
kondensor. Pada gedung-gedung, pompa digunakan untuk mengalirkan air pendingin
ke ruangan-ruangan dalam sistem AC sentral.
Pada industri makanan secara umum,
kebersihan dalam proses produksi merupakan kebutuhan utama untuk mempertahankan
kualitas produk. Oleh karena itu pompa-pompa yang dipakai dalam industri
makanan harus tahan karat tanpa ada kebocoran minyak pelumas ke dalam makanan.
Proses pembersihannya juga harus dibuat semudah mungkin. Dalam industri makanan
banyak digunakan pompa saniter yang telah memenuhi syarat-syarat kebersihan dan
kesehatan. Pompa ini digunakan untuk mengalirkan bahan-bahan mentah cair (belum
mengalami proses produksi) dan juga produk-produk makanan cair .
2.2 Pengertian Kompresor
Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin
(refrigeran) agar tetap bersirkulasi di dalam sistem. Kompresor berfungsi untuk
membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan
udara tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem
pneumatik). Kompresor dilengkapi dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan,
sehingga udara dapat mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan
pada kompresordilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka
katup pengaman akan terbuka secara otomatis. Pemilihan jenis kompresor yang
digunakan tergantung dari syarat-syarat pemakaian yang harus dipenuhi
misalnya dengan tekanan kerja dan volume udara yang akan diperlukan
dalam sistim peralatan (katup dan silinder pneumatik). Secara garis besar
kompresor dapat diklasifikasikan seperti di bawah ini.
2.2.1 Klasifikasi Kompresor
Secara garis
besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic
compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
a.
Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena
dilengkapi dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur
oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat
terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga
udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak
kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas,
sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke
dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi
dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan
kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh
tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung
penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan
dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka,
atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
b.
Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem
Pendingin Udara
Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan
tekanan udara yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi
oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam
silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan
(pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan naik
selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan
memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering
digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan sistem air
bersirkulasi.
Batas tekanan maksimum untuk jenis
kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor satu
tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya
hingga 15 bar.
c.
Kompresor
Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor
torak. Namun letak torak dipisahkan melalui sebuah membran
diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung berhubungan
dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan
ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli.
Oleh karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan
makanan, farmasi, obat-obatan dan kimia. Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem kompresi
udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan
menekan udara, tetapi menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari
gerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan
udara ke tabung penyimpan.
d.
Kompresor Putar (Rotary
Compressor)
Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik
rotor dipasang berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai
lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah
mempunyai bentuk yang pendek dan kecil, sehingga menghemat ruangan.
Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan
menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling
luncur dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk
dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal
baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling
itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat
diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
e.
Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling
berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor
ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus
diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat
menghisap dan menekan fluida.
f.
Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu
sisi ke sisi yang lain tanpa ada perubahan volume. Torak membuat
penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip kompresor ini
ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor
bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran
terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda jika
dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya adalah minyak
pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara dinding rumah
dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu
di dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling
bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.
g.
Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara
yang besar. Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan
arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam
satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran udara
yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk tekanan.
h.
Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial
berasal dari ruangan ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari
tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat
pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai
yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu tersebut maka
akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip kerja kompresor radial
akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap
masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki
penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
i.
Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan
percepatan oleh sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar)
dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian
sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak
diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai tekanan yang
diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti kompresor pada sistem
turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller. Bedanya, jika
pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi,
pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga
akan menghasilkan udara bertekanan.
2.2.2 Fungsi Kompresor
Dalam
pembahasan siklus refrigeran pada sistem refrigerasi kompresi gas telah
diketahui operasi kompresor. Maksud dari operasi kompresor adalah untuk
memastikan bahwa suhu gas refrigeran yang disalurkan ke kondenser harus lebih
tinggi dari suhu
condensing medium. Bila suhu gas
refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium (udara atau air) maka
energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium.
akibatnya suhu refrigeran dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap. Oleh
karena itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigeran yang
bersuhu
rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat meninggalkan
saluran discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai tergantung pada
jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.
2.2.3 Aplikasi Kompressor
Kompressor merupakan alat yang
berguna untuk mengalirkan udara atau gas. Dimana fungsi ini sangat diperlukan
dalam berbagai bidang. Beberapa aplikasi kompressor antara lain:
a. Pada Bidang Otomotif
1.Pengkompressian udara untuk
dimasukkan dalam reservoir yang akan digunakan untuk pengisian ban kendaraan.
2. Untuk pengecatan semprot (dyco) pada
dinding mobil, kapal laut, pesawat dll.
3. Sebagai
pengering dan pembersih dalm perbengkelan.
b. Pada Bidang Industri
1. Dalam industri minuman botol dimana udara dalam
botol dihampakan dengan daya isap kompressor.
2. Industri pertambangan gas, gas akan diisap
dengan kompressor untuk ditampung dalam reservoir dan untuk dilanjutkan pada aplikasi
lainnya.
3. Dalam pertambangan juga digunakan dalam
pengeboran hidrolik dengan menggunakan gas
yang bertekanan dari kompressor yang menekan mata bor.
c. Aplikasi Lainnya
1. Digunakan
dalam sistem pengkondisian udara untuk menaikkan temperature dan tekanannya.
2. Digunakan dalam mekanisme turbo charge
untuk memperbesar udara yangmasuk ke silinder.
3. Digunakan
dalam sistem pembangkitan listrik seperti pada PLTU dan PLTG.
|
BAB III
PENUTUP
Pompa &
Kompresor
Pompa adalah suatu
alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke
tempat yang lain melalui suatu media pemipaan dengan cara menambahkan energi
pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi
tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan
dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Sedangkan kompresor
adalah alat untuk mengalirkan fluida gas fungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan
dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut kemudian disimpan di dalam
tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik).
Adapun klasifikasi dari pompa dan
kompresor yaitu:
a.
Klasifikasi Pompa
·
Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump)
·
Pompa Desak (Positive Displacement Pumps)
·
Jet pumps
·
Air lift pumps (mammoth pumps)
·
Hidraulic
pumps
·
Elevator Pump
·
Electromagnetic Pumps
b.
Klasifikasi Kompresor
·
Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
·
Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin
Udara
·
Kompresor Diafragma (diaphragma
compressor)
·
Kompresor Putar (Rotary Compressor)
·
Kompresor Sekrup (Screw)
·
Kompresor Root
Blower (Sayap Kupu-kupu)
·
Kompresor Aliran (turbo compressor)
·
Kompresor Aliran Radial
·
Kompresor Aliran Aksial
yuk main sabung ayam
BalasHapusjudi online sbobet dan live bolavita
agenpialadunia2018-blog.logdown.com
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan Chemical yang tepat kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO